Welcome...

Blog ini dibuat untuk memenuhi tugas praktikum Pengantar Teknologi Indormasi

Senin, 23 November 2009

REAL TIME SYSTEM



ABSTRAKSI


Pernah mendengar istilah deadline? Ketika seseorang mempunyai sejumlah persoalan atau pekerjaan yang harus diselesaikan, maka orang tersebut harus menyeleksi pekerjaan dan persoalan mana yang penting dan mendesak untuk diselesaikan. Ada empat kategori dalam membagi beberapa permasalahan, yang pertama adalah penting dan mendesak. Seperti pekerjaan seorang jurnalis yang harus menyelesaikan tulisannya dalam waktu yang relatif (secara umum singkat). Kedua, tidak penting dan mendesak. Jika seorang ibu pergi belanja di sebuah departemen strore, lalu ketika ibu tersebut melihat spanduk besar dengan tulisan “BIG SALE TODAY, DISKON 80%, ALL ITEM” maka yang pasti terlintas dipikiran sang ibu tersebut adalah belanja sebanyak-banyaknya karena mumpung diskon besar hanya ada pada hari ini. Entah yang dibelanjakan sang ibu tersebut penting atau tidak namun tentulah tidak semua barang belanjaan yang dibeli di departemen store tersebut penting untuk digunakan. Ketiga, penting dan tidak mendesak. Ketika seorang mahasiswa diberi tugas oleh dosen membuat sebuah paper, tugas tersebut akan menjadi penting dan tidak mendesak apabila dikerjakan jauh-jauh hari sebelum batas waktu pengumpulan. Namun banyak mahasiswa yang terlalu menyepelekan tugas sehingga hal yang penting dan tidak mendesak tersebut menjadi hal yang penting dan mendesak seperti yang pertama disebutkan (Penulis juga mengalami hal yang demikian). Yang terakhir adalah tidak penting dan tidak mendesak. Pernah buka Facebook? Apakah itu penting? Tentu tidak begitu penting bukan? Hal seperti kegiatan refreshing dan hobi termasuk kategori yang keempat. Pemaparan di atas adalah contoh penggambaran dari real time system atau sistem waktu nyata. Persoalan sebanyak apapun yang telah ditentukan harus diselesaikan oleh sistem waktu nyata pada saat itu juga dalam waktu yang sudah dibatasi. Artinya sistem diberi deadline/batas waktu dalam menyelesaikan tugasnya.

Keyword: Atari 2006, Cinematronics, FTSE 100 Index


1. Pendahuluan

Istilah real-time berasal dari penggunaannya dalam simulasi awal. Sementara penggunaan saat ini mengisyaratkan bahwa sebuah perhitungan yang 'cepat' adalah real-time, tanpa jeda waktu yang lama, awalnya merujuk pada sebuah simulasi yang berjalan pada tingkat yang cocok bahwa proses yang sebenarnya itu simulasi. Analog komputer, khususnya, seringkali mampu mensimulasikan jauh lebih cepat daripada real-time, situasi yang bisa menjadi berbahaya seperti simulasi lambat jika tidak juga disadari dan diperhitungkan. Proses computer non-real time(waktu tidak nyata) tidak memiliki batas waktu penyelesaian. Proses tersebut dapat dianggap non-real time, bahkan hasil lebih cepat diselesaikan. Berbeda dengan non-real time, real time system (sistem waktu nyata) dirancang tidak hanya untuk merespon dengan cepat tetapi juga untuk memprediksi waktu yang diperkirakan dalam merespon. Contoh yang bagus dalam aplikasi real time system adalah anti-lock break system (ABS) pada mobil. ABS atau sistem rem anti kunci berfungsi untuk melepas roda kendaraan pada saat direm, untuk mencegah penguncian roda kendaraan saat melaju yang berbahaya, dalam perkiraan waktu yang singkat. Sayangnya, ada kalanya sistem waktu nyata gagal merespons seperti yang diinginkan. Sebuah proses sistem waktu nyata gagal ketika tugas belum selesai apabila telah melewati batas waktu. Dalam sistem komputer, tidak ada tenggang waktu yang diberikan karena ada tuntutan lain pada sebuah sistem. Oleh karena itu, batas waktu penyelesaian sistem waktu nyata harus diutamakan tanpa memperhatikan faktor-faktor lainnya karena permasalahan yang harus diselesaikan sistem waktu nyata adalah masalah yang genting yang harus didahulukan dengan mengabaikan faktor yang tidak penting. Sistem waktu nyata harus mengeksekusi perintah-perintah yang sepatutnya diutamakan menyangkut tugasnya yang berpacu dengan waktu. Sekali terlambat itu berarti sistem telah gagal melakukan tugasnya. Agar tidak terjadi kekeliruan dan dapat dengan cepat menyelesaikan tugasnya maka real time system harus mengesampingkan hal-hal di luar sistem.

2. Latar Belakang

Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sangat pesat dewasa ini. Zaman serba instan yang mulai menjadi trend masa kini. Dari makanan cepat saji, pengisian pulsa handphone, hingga pembelian tiket pesawat terbang, semuanya itu dapat dilakukan dalam hitungan waktu beberapa saat saja. Maka trend ini juga yang memicu terciptanya sistem waktu nyata yang juga menciptakan trend masa kini, yang memiliki prinsip kecepatan adalah yang utama. Namun disamping cepat dalam mengeksekusi perintah, ketepatan mencapai sasaran dalam melaksanakan misinya juga prioritas utama dalam sistem waktu nyata. Dalam bagian pembahasan berikutnya, Sistem waktu nyata dibagi menjadi dua jenis:

1. Hard Real-Time yaitu Sistem Waktu Nyata yang harus memenuhi target waktu pada setiap kesempatan.

Contoh : Sistem pengontrolan mesin mobil

2. Soft Real-Time yaitu Sistem Waktu Nyata yang tidak harus memenuhi target waktu tetapi harus memenuhi suatu nilai ketepatan yang diambil dari nilai rata-rata.

Contoh : Pengambilan uang di ATM

Jadi sistem waktu nyata digunakan dalam hal pemodernisasian zaman ini. Bahkan dalam hal berkomunikasi, chatting misalnya. Pada saat seorang melakukan chatting dengan orang lain, maka orang tersebut akan mengetik teks untuk dibaca oleh lawan chattingnya. Pada saat orang tersebut menulis kalimat lalu mengirimnya maka yang terjadi adalah proses waktu nyata dimana data yang berupa tulisan teks diubah ke dalam bentuk digital atau biner lalu ditransfer menuju IP address dan diubah lagi dari bentuk biner ke bentuk tulisan teks untuk ditampilkan ke monitor lawan chatting. Ini merupakan proses sistem waktu nyata (Soft Real-Time), yang membutuhkan keceopatan waktu dalam pengeksekusian mentransfer tulisan teks dari IP yang satu ke IP yang lainnya dan ketepatan mentransfer karakter per karakter yang membentuk tulisan teks tersebut. Tentunya, ini membuat suatu kemudahan dalam hubungan berinteraksi dengan manusia tanpa harus bertemu tatap muka untuk melakukan interaksi.

3. Manfaat dan Tujuan

a. Mengetahui aplikasi dari Real-Time System

b. Menawarkan konsep baru dalam memodelkan real-time system, dengan memasukkan liveline disamping deadline yang merupakan ciri model konvensional. Hal ini dilakukan karena pada kenyataannya, sebagian sistem waktu-nyata tidak hanya dibatasi oleh batas waktu maksimal, tapi juga dibatasi oleh batas waktu tercepat dalam penyajian respon. Dengan adanya liveline, maka beberapa hal harus turut pula disesuaikan, antara lain : strategi waktu pemrosesan data dan penyajian respon serta algoritma penjadwalan proses.

4. Permasalahan

Beberapa permasalahan yang umumnya ditemui:

· Deadline yang telah ditetapkan menjadikan sistem gagal bila terlambat menyelesaikan tugas dalam waktu yang telah ditentukan

· Tidak adanya tambahan waktu (grace period) dalam mentolerir keterlambatan karena delay sistem

5. Ruang Lingkup

Pembahasan dibatasi dari Pengertian dan konsep Real-Time System hingga ke aplikasinya. Diberikan juga beberapa contoh dalam menerapkan liveline selain deadline.

6. Metodologi

a. Pengumpulan Data

Dilakukan dengan mengumpulan informasi tentang real time dari situs internet.

b. Analisa Sistem

Melakukan analisa terhadap sistem waktu nyata dan applikasinya.

7. Pembahasan

Suatu sistem komputasi dapat disebut real-time jika sistem tersebut dapat mendukung eksekusi program / aplikasi dengan waktu yang memiliki batasan, atau dengan kata lain suatu sistem real-time harus memiliki :

· Batasan waktu dan memenuhi deadline, artinya bahwa aplikasi harus menyelesaikan tugasnya dalam waktu yang telah dibatasi atau ditentukan.

· Dapat diprediksi, artinya bahwa sistem harus bereaksi terhadap semua kemungkinan kejadian selama kejadian tersebut dapat diprediksi.

· Proses bersamaan, artinya jika ada beberapa proses yang terjadi bersamaan, maka semua deadline nya harus terpenuhi.

· Dapat mengerjakan hal-hal yang penting saja, mengatur strategi task-task mana yang harus dikerjakan lebih dahulu.

· Membuat processor agar bekerja lebih cepat, sehingga dapat ditingkatkan jumlah taskyang diselesaikan.

· Menemukan tingkat effisiensi waktu.

· Waktu proses merupakan sesuatu yang vital dan dianggap penting.

· Suatu sistem dimana respon tepat waktu oleh komputer merupakan hal yangdianggap vital.

Dalam Real-Time System ada beberapa konsep dasar yaitu:

1. Paralel Processor, yaitu sebuah metode yang menerapkan beberapa prosessor (n prosessor) untuk mengerjakan satu tugas dengan kompleksitas tinggi atau tugas dengan jumlah yang banyak. Dengan menerapkan banyak prosesor diasumsikan tugas akan cepat diselesaikan. Gambar 1 dan 2, menggambarkan kurva perbedaan antara pengolah dengan satu prosessor dan dua prosessor.

2. MSB (Most Significant Bit) First, yaitu sebuah metode penjumlahan bit dengan cara menjumlahkan dari sisi sebelah kiri (Most Significant Bit), dengan nilai bit yang terbesar.Cara ini akan cepat menghasilkan nilai yang mendekati nilai sebenarnya. Jika digambarkan dengan kurva, maka terlihat perbedaannya, yaitu pada LSB Fisrt dan MSB First.

3. Sampling, yaitu sebuah metode untuk menjumlahkan secara cepat dengan cara mengambil sample data secara acak (random sampling) dari populasi data. Data yang telah diambil dijumlahkan dan kemudian dikalikan dengan bilangan berdasarkan pembagian jumlah sampel dari total sampel. Hasilnya akan mendekati nilai sebenarnya. Dengan cara ini memungkinkan pemberian nilai dengan cara estimasi pada saat belum diberikan waktu proses, sehingga dihasilkan proses yang lebih cepat.

4. Heuristic, yaitu sebuah metode yang menggunakan pengalaman sebelumnya untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Berdasarkan pengalaman tersebut, tugas akan lebih cepat dikerjakan. Pada penerapannya menggunakan teknologi sistem cerdas atau sistem pakar.

5. Seleksi, yaitu sebuah metode yang akan mempercepat pengerjaan tugas dengan cara menyeleksi dan mengurutkan (sorting) dari nilai yang terbesar ke nilai yang terendah (decreasing). Setelah diurutkan kemudian dijumlahkan, hasilnya akan mendekati nilai totalnya.

6. Pre-Processing, yaitu sebuah metode untuk mempercepat pengerjaan tugas dengan cara menyiapkan hal-hal yang akan diproses sebelum waktu proses dimulai atau tugas belum datang. Proses lebih cepat karena sebagian tugas telah dikerjakan sebelum waktu proses dimulai.

7. Compression, yaitu metode untuk mempercepat pengerjaan tugas dengan cara mengompres data yang akan diolah. Jika data yang diolah adalah data terkompres, maka akan dihasilkan proses yang lebih cepat jika dibandingkan dengan data yang tidak terkompres. pada metode ini juga harus diperhatikan waktu yang dibutuhkan kompresi dan dekompresinya.

8. Hardware-isasi, yaitu metode untuk mempercepat proses pengerjaan tugas dengan cara meng-hardware-kan software yang dipakai dalam pengerjaan tugas. Meng-hardware-kan software berarti mengurangi beban pengolah dan berarti pula mempercepat kinerja pengolah sehingga dihasilkan pengerjaan yang cepat.

Real-Time System adalah sistem yang harus memperhatikan batasan terhadap waktu untuk merespon dan juga mempunyai konsekuensi terhadap resiko, misalnya kegagalan. Rentang real time mulai dari embedded microcontrollers yang kecil pada microwave oven sampai jaringan komunikasi global yang besar. Menurut Pressman real time software adalah sangat tergantung pada dunia luar, harus merespon pada masalah dunia nyata dalam batasan waktu.

Beberapa tahun ini pasar real time dan embedded system dianggap pasar yang spesifik dan terbatas ( sekitar 5 % dari pasar software dunia), beberapa studi tentang evolusi pasar software memperkirakan pada tahun mendatang lebih dari 50 % pasar software dunia akan dicapai

(termasuk PC, Client Server dan Aplikasi Sistem Informasi).

Embedded real-time Software-oriented Requirement Engineering Environment (SREE) melibatkan beberapa proses software requirement engineering, termasuk diantaranya definisi, analisis, dan memeriksa requirement specification.

Requirement with Templates and Rules Specification Model (RTRSM) adalah model specification requirement baru berdasarkan Hierarchical Finite State Machine (HFSM) yang mirip dengan Statecharts.

SREE adalah lingkungan rekayasa kebutuhan yang mengintegrasikan set dari alat-alat dan bisa membantu pengguna untuk mendiskripsikan, memverifikasi, dan membuat requirement specification berdasarkan RTRSM. SREE dibagi menjadi 5 bagian : specification editor, rule generator, specification checker, document generator, dan database. Specification editor berfungsi untuk melakukan pengeditan terhadap informasi tentang deskripsi sistem, informasi pada template, dan state diagram. Specification checker menganalisa dan memerikasa element dasar seperti state, transitions, guarding conditions, events dan timestamps.

Simulation execution merupakan aplikasi dari metode prototyping, secara umum metode ini membagun prototype dari sistem software dalam fase requirement, hal tersebut bisa digunakan untuk memverifikasi requirement. Simulasi bisa mengunakan input dari penguna, yang akan di periksa berdasarkan template informasi. Selain itu simulasi bisa mengunakan pendekatan ADS (Animate Demostrate System) yang mensimulaskan secara visual.

Beberapa specification languages dan working environment telah di develop, seperti Hatley/Pirbhai, Statecharts/Statemate, RSML/MINBUS, UML dan lain-lain. Semua alat tersebut memungkinkan penguna dan developer nyaman dalam membagun prototype dari sistem yang ingin dibuat dan mensimulasikan eksekusi sistem tersebut dalam tahap requirement. UML juga mempunyai Statechart sebagai bagian dari model dari sistem, UML memiliki dynamic sematic yang teliti namun perlu memperhatikan konsistensi antar bagian dalam sebuah model sistem.

Pada awalnya, istilah real time digunakan dalam simulasi. Memang sekarang lazim dimengerti bahwa real time adalah "cepat", namun sebenarnya yang dimaksud adalah simulasi yang bisa menyamai dengan proses sebenarnya (di dunia nyata) yang sedang disimulasikan.

Suatu sistem dikatakan real time jika dia tidak hanya mengutamakan ketepatan pelaksanaan instruksi/tugas, tapi juga interval waktu tugas tersebut dilakukan. Dengan kata lain, sistem real time adalah sistem yang menggunakan deadline, yaitu pekerjaan harus selesai jangka waktu tertentu. Sementara itu, sistem yang tidak real time adalah sistem dimana tidak ada deadline, walaupun tentunya respons yang cepat atau performa yang tinggi tetap diharapkan.

Pada sistem waktu nyata, digunakan batasan waktu. Sistem dinyatakan gagal jika melewati batasan yang ada. Misal pada sistem perakitan mobil yang dibantu oleh robot. Tentulah tidak ada gunanya memerintahkan robot untuk berhenti, jika robot sudah menabrak mobil.

Sistem waktu nyata banyak digunakan dalam bermacam-macam aplikasi. Sistem waktu nyata tersebut ditanam di dalam alat khusus seperti di kamera, mp3 players, serta di pesawat dan mobil. Sistem waktu nyata bisa dijumpai pada tugas-tugas yang mission critical, misal sistem untuk sistem pengendali reaktor nuklir atau sistem pengendali rem mobil. Juga sering dijumpai pada peralatan medis, peralatan pabrik, peralatan untuk riset ilmiah, dan sebagainya.

Ada dua model sistem real time, yaitu hard real time dan soft real time.

· Hard real time mewajibkan proses selesai dalam kurun waktu tertentu. Jika tidak, maka gagal. Misalnya adalah alat pemacu jantung. Sistem harus bisa memacu detak jantung jika detak jantung sudah terdeteksi lemah.

· Soft real time menerapkan adanya prioritas dalam pelaksanaan tugas dan toleransi waktu. Misalnya adalah transmisi video. Gambar bisa sampai dalam keadaan terpatah-patah, tetapi itu bisa ditolerir karena informasi yang disampaikan masih bisa dimengerti.

Hard real-time system menjamin bahwa proses waktu nyata dapat diselesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan. Contoh : sistem safety-critical. Beberapa sistem waktu nyata diidentifikasi sebagai sistem safety-critical, dalam skenario ini sistem waktu nyata harus merespon kejadian dalam batas waktu yang telah ditentukan maka akan terjadi bencana. Sistem manajemen penerbangan merupakan sebuah contoh sebuah sistem waktu nyata sebagai sistem safety-critical. Contoh lainnya adalah sistem pengontrol mesin mobil. Disebut hard real-time system karena keterlambatan sinyal yang dikirim akan mengakibatkan kegagalan atau kerusakan. Hard real-time system biasanya berinteraksi pada tingkat rendah dengan hardware fisik, di embedded system (sistem yang ditempelkan). Sistem permainan video dahulu seperti Atari 2006 dan grafik vektor Cinematronics memiliki syarat dari hard real-time karena sifat dari hardware grafis dan waktu. Dalam konteks sistem multitasking, kebijaksanaan penentuan waktu diutamakan yang akan berangkat (penentuan waktu melalui pembelian yang lebih dahulu).

Algoritma penjadwalan lain termasuk tenggat terlama yang pertama, yang mengabaikan konteks ongkos tambahan peralihan, adalah sistem yang cukup untuk beban kurang dari 100%. Lembaran penutup baru sistem penjadwalan, seperti Penjadwal pembagian yang adaptif membantu dalam mengelola sistem yang besar dengan campuran aplikasi hard real-time dengan non real-time.

Soft real-time system menyediakan prioritas untuk mendahulukan proses yang menggunakan waktu nyata dari pada proses yang tidak menggunakan waktu nyata. Soft real-time sistem biasanya digunakan di mana ada beberapa masalah akses bersamaan dan kebutuhan untuk menyimpan sejumlah sistem terhubung yang up to date dengan perubahan situasi, misalnya perangkat lunak yang mengelola dan memperbarui rencana penerbangan pesawat komersial. Rencana penerbangan harus selalu layak, tetapi dapat mengoperasikan keterlambatan waktu beberapa detik. Live sistem audio-video juga biasanya soft real-time; karena pelanggaran audio dan video yang dipaksa dihasilkan dalam kualitas yang rendah, tetapi sistem dapat terus beroperasi. Contoh laina penerapan soft real time system dalam kehidupan sehari-hari adalah pada alat penjual/pelayan otomatis. Jika mesin yang menggunakan sistem ini telah lama digunakan, maka mesin tersebut dapat mengalami penurunan kualitas,misalnya waktu pelayanannya menjadi lebih lambat dibandingkan ketika masih baru. Keterlambatan pada sistem ini tidak menyebabkan kecelakaan atau akibat fatal lainnya, melainkan hanya menyebabkan kerugian keuangan saja. Jika pelayanan mesin menjadi lambat, maka para pengguna dapat saja merasa tidak puas dan akhirnya dapat menurunkan pendapatan pemilik mesin.Setelah batas waktu yang diberikan telah habis, pada sistem hard realtime,aplikasi yang dijalankan langsung dihentikan. Akan tetapi, pada sistem softreal-time, aplikasi yang telah habis masa waktu pengerjaan tugasnya,dihentikan secara bertahap atau dengan kata lain masih diberikan toleransiwaktu.

Karakteristik dari sistem waktu nyata :

  • Single purpose.

Tidak seperti PC, yang memiliki banyak kegunaan, sebuah sistem waktu nyata biasanya hanya memiliki satu tujuan, seperti mentransfer sebuah lagu dari komputer ke mp3 player.

  • Small size.

Kebanyakan sistem waktu nyata banyak yang ada memiliki physical space yang terbatas.

  • Inexpensively mass-produced.

Sistem operasi waktu nyata memenuhi persyaratan waktu yang ditentukan dengan menggunakan algoritma penjadwalan yang memberikan prioritas kepada proses waktu nyata yang memiiki penjadwalan prioritas tertinggi. Selanjutnya, penjadwalan harus menjamin bahwa prioritas dari proses waktu nyata tidak lebih dari batas waktu yang ditentukan. Kedua, teknik untuk persyaratan waktu pengamalan adalah dengan meminimalkan response time dari sebuah events seperti interupsi.

Pada aplikasi Real-Time, selain deadline, ada hal lain yanga harus dipertimbangkan yaitu masalah liveline. Liveline hampir sama dengan Deadline, yang membedakannya adalah Deadline merupakan batasan response time yang paling akhir dan biasanya tidak boleh terlanggar. Sedangkan Liveline merupakan batasan waktu yang paling awal (startline). Pada beberapa kasus, liveline dianggap sesuatu yang krusial atau penting. Waktu liveline biasanya adalah setelah release time, tapi kadang-kadang ada juga yang hampir sama dengan release time. Sama halnya dengan deadline, Liveline juga memiliki beberapa jenis, yaitu hard liveline, soft liveline dan ada juga liveline yang sama dengan release time.

Untuk hard liveline, selama sistem tersebut belum mencapai liveline, maka performansi sistem tersebut adalah useless. Dan jika sudah mencapai liveline, maka performansi sistem tersebut dikatakan perfect (selama tidak melanggar deadline dan tergantung juga pada jenis deadlinenya). Sedangkan untuk soft liveline, selama sistem tersebut belum mencapai liveline, maka performansinya akan memiliki 2 tahap yaitu useless dan increase. Dan jika sudah mencapai liveline maka performansinya akan perfect (selama tidak melanggar deadline dan juga tergantung pada jenis deadlinenya).

Pada penjadwalan yang menggunakan metode EDF (Earliest Deadline First) atau hanya menggunakan deadline untuk menentukan prioritas, ternyata masih ditemui beberapa kekurangan pada beberapa kasus penjadwalan. Oleh karena itu, untuk mengatasi kekurangan tersebut, maka metode EDF ini dimodifikasi dengan menambahkan liveline untuk penentuan prioritas, sehingga metodenya menjadi EDELF (Earliest Deadline Earliest Liveline First).

Contoh liveline pada dunia nyata adalah:

Misalkan pada saat ujian matakuliah PTI yang dimulai pada pukul 08.00-10.00. Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa Livelinenya dimulai pada saat awal waktu pengerjaan yaitu pukul 08.00, sedang deadlinenya adalah pukul 10.00.

Sistem operasi waktu nyata tidak membutuhkan fitur penting (misalnya standar desktop dan sistem server pada desktop PC) karena :

  • Kebanyakan sistem waktu nyata hanya melayani satu tujuan saja, sehingga tidak membutuhkan banyak fitur seperti pada desktop PC. Lagipula, sistem waktu nyata tertentu juga tidak memasukkan notion pada pengguna karena sistem hanya mendukung sejumlah kecil proses saja, yang sering menunggu masukkan dari peralatan perangkat keras.

  • Keterbatasan space, menyebabkan sistem waktu nyata tidak dapat mendukung fitur standar desktop dan sistem server yang membutuhkan memori yang lebih banyak dan prosesor yang cepat.

  • Jika sistem waktu mendukung fitur yang biasa terdapat pada standar desktop dan sistem server, maka akan sangat meningkatkan biaya dari sistem waktu nyata.

8. Kesimpulan

· Real time system banyak digunakan dalam berbagai apliksi kehidupan masa kini, dapat melaksanakan tugas dengan cepat dan mampu mengerjakan pekerjaan sekaligus (multitasking)

· Real-Time System adalah sistem yang harus memperhatikan batasan terhadap waktu untuk merespon dan juga mempunyai konsekuensi terhadap kegagalan

· Hard real-time system menjamin bahwa proses waktu nyata dapat diselesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan.

· Sistem operasi Real time system tidak membutuhkan banyak hardware yang berat, karena hanya melayani satu tujuan saja dan memiliki kapasitas memori yang relatif kecil.



REFERENSI

· J.E. Cooling (1991), Software Design for Real-Time Systems, International Thomson Computer Press

· C.M. Krishna, Kang G. Shin ( 1997 ), Real-time Systems, Mc Graw Hill Book Company

· Fazmah Arif Yulianto, Kuspriyanto (2003), Konsep Baru Sistem Waktu-Nyata Dan Algoritma Penjadwalan EDELF (Earliest Deadline Earliest Liveline First), Jurnal Penelitian dan Pengembangan TELEKOMUNIKASI.

· http://en.wikipedia.org

· http://www.wisegeek.com/

· http://elektrounla.com/index.php

· www.ittelkom.ac.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar